Jumat, 26 Desember 2008

Beri aku waktu barang semenit

ya, ini bukan sesuatu yang biasa. aku jenuh dengan satu masa, yang pada akhirnya membawaku pada titik bodoh yang paling rendah. ketidaknyamanan ini membuat semua potensiku terasa menciut,,,

- Senin, 15 Desember 2008

" ada apa dengan kamu?"

kata atasanku ketika mendapat laopran semua redaktur bahwa pekerjaan ku sebulan terakhir ini turun drastis. Menurutnya bukan hanya kualitas dan kuantitas tapi juga loyalitas. "Kamu demoralitas!" sounds so fuck! rasanya berat dengar itu semua, tapi toh aku akui, memang iya. aku sendiri merasa bukan saja tubuh yang terasa ringkih tapi juga jiwa dan otak yang mundur ke jaman jahiliyah.

semua kuceritakan pada teman, pacar termasuk salah satu redaktur ku. kubeberkan apa yang aku rasakan akhir-akhir ini. mereka menanggapi dengan "wajar saja, kamu cuma lagi nemuin kejenuhan. ga lama juga bakal baik lagi" nope! tidak, aku merasa tidak. aku tidak pernah merasa lemah lebih dari dua atau tiga minggu. aku merasakan ini sudah satu hingga dua bulan. ini ga normal. aku harus hijrah. beranjak dari jahiliyah ini. kecuali aku ingin hidup dengan kenistaan.

berbagai hal kucoba dari mencoba mencari kepercayaan diriku di pinggir jalan sampai di atas jembatan. tapi tidak kutemui. aku harus hijrah. pindah. tapi aku sendiri pun tidak tahu harus pergi kemana. dimana tempat yang bisa menyembuhkan 'penyakit' ini.

"Ga coba cari kerjaan lain?" usul banyak kawan.

sempat kupikirkan untuk mencari lahan lain. belum sempat kucoba semua sudah terasa sulit bagiku. jangan bekerja pikirku, aku rasanya enggan untuk lagi terikat dengan siapapun yang menuntut segala waktu dan kemampuanku. aku ingin bebas. bebas dengann tubuh, jiwa dan pikiranku. aku ingin mengatur semua yang kumau.

"kamu sudah yakin bisa berdiri sendiri dengan kemampuan yang kamu miliki?" pertanyaan yang cukup,, mmmhh,sangat mengagetkan bahkan.

ya, aku tanya diriku sendiri apa aku cukup kuat untuk berdiri sendiri dengan kemampuanku? sementara saat inipun aku belum menemukan dimana aku bisa hidup dan bertahan. meski tanpa siapapun dan apapun. apa aku sanggup bertahan di air, darat atau udara? kemana harus aku cari semua jawaban itu? aku coba menjadi jiwa yang sakit danpergi ke psikiater.

terkejut aku dibuat olehnya. psikiater gila itu bilang "kamu sedang depresi, terganggu jiwamu," katanya. ya tuhan. bakat dari mana aku jadi gila? tuntutan kerjaku? kerasnya pacarku atau orangtuaku yang tidak mengerti apa inginku atau karena teman-temanku yang justru percaya bahkan yakin bahwa aku memiliki segala kemampuan?

"kenapa saya bisa depresi? tolong dijelaskan, saya memang merasa terganggu. tapi entah karena apa," tanyaku pada sang pengobat.

panjang lebar dia menjelaskan. tapi begitu aku keluar tidak ada perubahan apapun. fatal. bagiku omongan psikiater itu tak ubahnya seperti membaca novel pembangkit jiwa atau novel spiritual lainnya. terhanyut, menangis ketika membaca namun lantas tidak berefek apa-apa usai membaca. aku coba lagi. mencoba menjadi pengobat bagi diri sendiri.

bertahajudlah, dengan begitu kamu merasakan kedamaian dimalam hari dan semangat dipagi hari. itu kudapat dari sebuah buku. kucoba, ya ku pikir aku memang sedang bersitegang dengan tuhan. jarang sekali menyapanya. padahal dengan setia dia ada di aliran darahku. seminggu kucoba sempat aku tidak merasakan apapun. kuhujatl lah 'dia'. "apa lagi yang kau mau?" pikiranku kacau. "aku dicuekin" pikirku. tapi aku coba lagi. dia toh maha perkasa dan pemaklum. "Tuhan, segala dayaku hilang entah kemana. segala pikiranku hitam legam. kemanaa kau bawa itu semua? kembalikan padaku," pintaku.

sampai akhirnya aku mati. dan hanya berteman dengan gelap. lamat-lamat ku dengar suara gemuruh. suara pecutan yang disusul lengkingan nyeri perempuan pengobral cinta. semilir kucium bau darah, amis dan menjijikan. kepalaku pusing. ingin raasanya pingsan agar tak kudengar bau dan suara itu. tapi aku tidak kunjung pingsan malah penciuman dan pendengaranku semakin tajam. hingga kulihat. Tuhan,, ampun. ampun selaksa sujud maaf tuhan. bawa aku pergi dari tempat ini. tempat yang penuh dengan amarah dan nafsu. Tuhan bawa aku pergi. tapi tidak dia dengarkan aku. malah terus dibawanya aku berwisata ke 'alam' yang menyeramkan itu.

"hai manusia, ini tempat terakhirmu. disini akan kau habiskan sisa hidupmu," sosok yang menyeramkan itu menariku denagn kasar. aku berontak. Tuhan, tolong aku. jangan biarkan mahkluk buruk rupa ini membawaku. tuhan tolong, ampun. kuserahkan semua padamu tapi jangan disini. aku tidak sanggup.

--

aku terbangun dan melihat sekelilingku. semua terang dan tak lagi kucium bau amis serta lengkingan perih itupun tak lagi terdengar. tubuhku basah. basah dengan segala dosa. ku cari tuhan. ku mohon ampun atas segala prasangka dan kelalaian.

"Tuhan, beginikah kau sadarkan aku akan khilaf dan nistaku? atau justru kau hendak menunjukan tempatku diakhirat nanti? Tuhan, ampuni aku. berilah lagi aku waktu barang semenit untuk mencoba berganti diri. agar kutemui lagi hatiku. Tuhan beri aku waktu barang semenit untuk kembali akrab denganmu. setelah itu, jika kau berkenan tambah waktuku hingga seabad agar dapat ku raih lagi dirimu dan ku jauhi kenistaanku.

--

tidak serta merta kuraih lagi potensiku. bahkan makin berbatu. tak ayal aku berdarah terseok. dan mampukah aku? dengan waktu yang tersisa dihidupku?

Senin, 15 Desember 2008

batik tren n trenasional


beberapa hari yang lalu gw liat festivaal batik nusantara di senayan city. Festifal ini bertujuan ga semata batik lagi ng'trend tapi mu nunjukin ke dunia internasional bahwa batik itu bisa juga 'international look' tanpa ngilangin unsur lokalnya. selain itu semoga juga batik bener-bener bisa jadi identitas banga Indonesia yang lekat dengan keseharian masyarakatnya.

sebenernya gw juga ga paham-paham banget ma tren fashion tapi kalo diliat belakangan ini batik mang lagi gertol-getolnya dipake ya? apa alasan mereka? beberapa bilang emang suka batik n akhirnya ada model batik yang bisa dipake jadi busana sehari-hari, lainnya ikutan tren yang lagi ngtren.

untuk alasan pertama masuk akal banget karena kecintaan batik mang ada di dirinya,,begitu ada batik ready n comfort to wear tambah lagi deh tuh kecintaannya,,artinya produk etnik ga jadi tren semata tapi bener-bener multi fungsi. jadi sarana pecinta batik yang tiap hari bisa dipake, jadi stimulan kreatifitas para disainer, meningkatkan produktifitas industri tekstil yang tentunya juga jadi sumber penghasilan bagi masyarakat dan tentunya nunjukin ke dunia luar bahwa Indonesia kaya akan budaya dan kita semua love it!

untuk alasan yang kedua,, inipun ga ada ruginya.

yang pasti kalo buat gw batik selamanya,,selama Indonesia dan dunia masih ada. gw pun cinta batik,, cuma hehehe gw cuma punya 2 potong blus batik dan 3 potong rok batik. hehehe