Sabtu, 03 Januari 2009

saat itu ku temukan dirimu

tepi pantai yang tak lagi ramah pada butir pasir membawa kita menyusuri satu masa dan menulis sebuah kisah. dengan kaku katakan " kita berdayung sambut di atas sampanku"
seulas senyum yang sungguh manis ku beri tanda "ya,, mari kita dayung sampan itu hingga kita berlabih di satu pulau". saat itu kutemukan dirim.

saat itu kau pula ajak ku berlari dipantai yang tak lagi bernyiur tapi cita hati kita buat senja tetap terlihat indah. kau bilang "kejar aku sayang" akupun berlari hingga sebungkil karang terinjak dan melukaiku, kubiarkan bagai nantipun kutemukan lagi sebongkah karang berjibaku dengan diriku.

berlari hingga jauh dan makin menjauh dari pantai. kutemukan dirimu bersudut di ujung langit. ku tanya apa yang kau lakukan?
dan kau menjawab..

"sengaja aku berlari dan bersudut agar sehabis kau lelah mengejarku kau akan menemukan aku. dan aku tak akna pergi jauh darimu," gombal!!!

dan aku terbahak dan kita bertatap. lalu berpagut antar dua bibir yang selalu berkata cinta.

saat itu ku temukan dirimu dan semua menjadi nyata. kau dan aku menjadi kita.

-jtnr' 3'01'09-

Jumat, 02 Januari 2009

aku bahagia di sini

hari ini semua rasa bercampur baur. sedih senang dan senang,, mmhh,, bau tanah sore yang biasa kuhirup semasa kuliah dulu tercium lagi. sejuk alam priangan tiada tara. sore ini aku menjajaki kaki ditempat paling indah di tempat dimana hati dan jiwaku tumbuh subur. tempat dimana dosa dan pahala kutumpuk di satu masa. tempat ternyaman untuk hatiku yang berontak.

sementara berjalan "apa mungkin aku dapat kembali menjejaki tiap inci tanah ini?
sementara itu juga terbayang segala kemungkinan,, apa mungkin bisa bertahan dengan keadaan serba prihatin? apa mungkin aku bisa hidup mandiri/ apa mungkin idelisme bisa bertahta di atas realita? rasanya banyak kemustahilan muncul di kepalaku,,

tapi,,bukankah empat tahun yang lalu aku sudah memulainya?hidup prihatin sebagai mahasiswa, hidup bebas sebagai mahasiswa, hidup dimana ego berjalan di depan. empat tahun aku bisa bertahan dengan rindu yang tipis pada keluarga, selama itu pun aku tak ingin segera pulang ke tempat dimana aku dilahirkan.

"ibu sih ikhlas aja kamu tinggal dibandung,,tapi sedih juga nanti kalo ibu butuh apa2 gimana? biasanya sama kamu"

ungkapan ibu yang buat aku harus juga berpikir ulang untuk benar2 hijrah. hari ini pun ketika aku berada jauh beliau membolehkan tapi toh tetap diiringi dengan "besok siapa yang belanja?" duh ibu,,,miris aku sunnguh dilema antara ingin menyenangkan hati ibu dan hatiku sendiri. andai aku benar-benar bisa menemukan kenyamanan yang meluas di tempat aku tumbuh secara ragawi.

"ya udah, baik2 ya sayang di sana. jangan nakal banyak doa. selamat enjoy2," ungkap ibu sore tadi ketika aku dah tiba di tempat terindah ini.

iya ibu, aku pasti baik-baik aja, sesuai dengan doamu.
aku bahagia ibu ada disini meski teman-teman tidak lagi lengkap. bu aku memang anakmu yang bandel. tapi aku tidak akan mengecewakanmu. aku bahagia ibu di sini.

3 januari 2009, bukit violet