Kamis, 20 November 2008

jiwa yang menangis untuk matahari

bacalah, selalu dan akan selalu kalian temukan 'aku' dalam setiap rangkaian kata-kata ini. karena aku memang senang untuk ada meski tak terlihat meski tak tercium atau teraba. karen aku si jiwa yang menangis untuk matahari, menangis terisak karena kekuatan matahari, hangatnya dan terangnya.
aku bilang tak tercium karena ku selubungi diri dengan kesendirian karena aku yang tak lagi mampu berdiri dibawah matahari. dan aku bilang tak terlihat karena kusembunyi dibalik hitam untuk menghindar dari terangnya matahari. lalu tak teraba ya karena aku menyusup dilumpur kenistaan meski hangat matahari mampu mengusap tangisku.
aku menangisi matahari
aku tahu dia masih bertengger jumawa di langit tuhan
namun aku hanya berani menyebut nama, dengan harapan aku masih ada
meski tak tercium, teraba dan terlihat

Tidak ada komentar: